Salah
jika kita mengatakan cinta kepada dunia dianggap sesuatu yang tidak bisa
dikendalikan. Karena dalam situasi demikian, sejak kita dilahirkan sampai
mencapai usia akil balig, kita tidak mempunyai kemampuan menyadari hasrat dan
kesenangan kita sendiri, bahwa kita bisa meraih kepuasan dari hal-hal itu
sehingga kita menjadi cenderung pada hal-hal tersebut.
Jika
dikatakan bahwa meskipun kecintaan kepada dunia bukan sesuatu yang orisinil dan
inheren, tetapi dengan berjalannya waktu, pemahaman manusia menjadi semakin
kuat lantaran ketertarikan hasrat dan kesenangan maka cinta kepada dunia
menjadi tertanam kuat dalam hati.
Kemudian,
hal kecintaan itu menjadi semakin kuatnya hingga menyingkirkannya adalah
sesuatu yang melebihi kemampuan manusia, sedangkan Allah yang MahaKuasa dan
MahaAdil tidak membebani manusia melebihi kemampuannya.
Jawaban
terhadap keberatan di atas adalah, meskipun tidak mustahil bagi manusia untuk
menyingkirkan cinta dunia dari hatinya, bagi sebagian orang hal ini sulit
karena ia mengakibatkan kemiskinan dan penyusutan kekayaan. Karena itulah,
upaya menghilangkannya tidak wajib,
melainkan sunah. Adalah keharusan bagi semua manusia yang berakal untuk
mengurangi kecintaan kepada dunia. Dan akan menjadi haram apabila kecintaan
kepada dunia berkembang jauh sehingga melebihi kecintaan kepada akhirat.
Imam
Ja’far Shadiq as berkata, “Keterikatan dengan dunia seharusnya ditentang agar
hati manusia siap untuk meraih akhirat dan menjadi kosong dari cinta dunia”
Perhatikanlah,
seluruh kejahatan di dunia seperti korupsi, kekacauan, pertempuran, peperangan,
dan penderitaan, berpangkal pada kecintaan murni kepada dunia, tak ada yang
lain. Sebaliknya, hakikat segala ucapan dan perbuatan terpuji, segala amal
baik, tak peduli siapapun yang melakukan, maka ketenangan dan kedamaian yang
dihasilkannya berpangkal kepada Allah dan akhirat. Cinta dunia bersifat
temporer. Betapa indah jika kaum Muslimin memiliki keyakinan teguh pada Allah
dan mengerjakan sesuatunya atas niat memperoleh keridhaan Allah. Mereka akan
mendapat ketenangan sejati, yang diiringi kesenangan dunia.
Cinta..
BalasHapus