Senin, 10 November 2014

Cinta Pada Dunia



Salah jika kita mengatakan cinta kepada dunia dianggap sesuatu yang tidak bisa dikendalikan. Karena dalam situasi demikian, sejak kita dilahirkan sampai mencapai usia akil balig, kita tidak mempunyai kemampuan menyadari hasrat dan kesenangan kita sendiri, bahwa kita bisa meraih kepuasan dari hal-hal itu sehingga kita menjadi cenderung pada hal-hal tersebut.
Jika dikatakan bahwa meskipun kecintaan kepada dunia bukan sesuatu yang orisinil dan inheren, tetapi dengan berjalannya waktu, pemahaman manusia menjadi semakin kuat lantaran ketertarikan hasrat dan kesenangan maka cinta kepada dunia menjadi tertanam kuat dalam hati.
Kemudian, hal kecintaan itu menjadi semakin kuatnya hingga menyingkirkannya adalah sesuatu yang melebihi kemampuan manusia, sedangkan Allah yang MahaKuasa dan MahaAdil tidak membebani manusia melebihi kemampuannya.
Jawaban terhadap keberatan di atas adalah, meskipun tidak mustahil bagi manusia untuk menyingkirkan cinta dunia dari hatinya, bagi sebagian orang hal ini sulit karena ia mengakibatkan kemiskinan dan penyusutan kekayaan. Karena itulah, upaya  menghilangkannya tidak wajib, melainkan sunah. Adalah keharusan bagi semua manusia yang berakal untuk mengurangi kecintaan kepada dunia. Dan akan menjadi haram apabila kecintaan kepada dunia berkembang jauh sehingga melebihi kecintaan kepada akhirat.
Imam Ja’far Shadiq as berkata, “Keterikatan dengan dunia seharusnya ditentang agar hati manusia siap untuk meraih akhirat dan menjadi kosong dari cinta dunia”
Perhatikanlah, seluruh kejahatan di dunia seperti korupsi, kekacauan, pertempuran, peperangan, dan penderitaan, berpangkal pada kecintaan murni kepada dunia, tak ada yang lain. Sebaliknya, hakikat segala ucapan dan perbuatan terpuji, segala amal baik, tak peduli siapapun yang melakukan, maka ketenangan dan kedamaian yang dihasilkannya berpangkal kepada Allah dan akhirat. Cinta dunia bersifat temporer. Betapa indah jika kaum Muslimin memiliki keyakinan teguh pada Allah dan mengerjakan sesuatunya atas niat memperoleh keridhaan Allah. Mereka akan mendapat ketenangan sejati, yang diiringi kesenangan dunia.

1 komentar: